Kamis, 08 Mei 2014

"teman terus menikah" part 9 ( RaffiNagita )


( sehabis kuliah Raffi langsung menuju ke rumah Jesica untuk menjemput Gigi, diperjalanan kesana ada Angga mantan Gigi yang mengikuti Raffi dengan mobil, Raffi tidak ada curiga dengan mobil itu, namun setelah mobil itu mendekat ke samping Raffi, Raffi sesekali menengok ke arah mobil itu dan mulai curiga )

“inilah saatnya, mati lo Raffi” ucap Angga yang membanting setirnya ke arah kiri dan menabrak motor Raffi sehingga Raffi kehilangan kendali dan terjatuh dan helmetnya terlepas sehingga kepala Raffi membentur aspal dan tak sadarkan diri.

“hahahaa mampus lo haha” ucap angga yang tatapannya terfokus ke belakang melihat raffi dan dia tidak tau kalau didepannya ada pertigaan jalan dan pada saat mobil dia melintas pertigaan jalan ada mobil truk diarah kanan yang sangat ngebut dan akhirnya “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” truk itu menabrak mobil angga sehingga mobil angga berguling berkali dan meledak hingga terbakar.

**

( dirumah jesica, gigi mendapatkan kabar tentang raffi kecelakaan dari billy dan gigi pun segera ke rumah sakit bersama jesica )

@RumahSakit

( di RS sudah ada billy dan nanas yang menunggu kabar raffi yang sedang ditangani dokter )
“nas,,kamu sabar yah,, a raffi bakal baik-baik aja kok gak kenapa-napa” ucap billy yang mencoba menenangkan syahnaz, dan beberapa saat kemudian gigi datang bersama jesica dan menghampiri billy

“billy,,gimana keadaan raffi?” tanya gigi dengan wajah panik

“raffi...raffi sedang ditangani dokter gi”

“bagaimana kecelakaan itu terjadi bil?” tanya jesica

“menurut polisi tadi ada saksi mata yang melihat kalau motor raffi sengaja ditabrak dari samping oleh sipengendara mobil sampai raffi terjatuh dan kepalanya kebentur aspal dan mobil yang menabrak raffi juga ikut tertabrak oleh truk dan sekarang dari kecelakaan itu ada dua korban yaitu raffi dan si pengendara mobil itu yang bernama angga”

“apah angga?” tanya gigi kaget

“angga bil??” tanya jesica

“iyah angga, kalian kenal siapa dia?”

“angga,,,angga itu mantan gw bil”

“apah?” tanya billy kaget

“jadi orang yang menabrak a raffi itu mantannya ka gigi?” tanya syahnaz

“iyah naz, dulu aku putus dari angga karna dia selingkuh, tapi setelah dia putus dengan selingkuhannya dia berusaha ingin balik lagi sama aku disaat raffi sekarang dekat dengan aku, dan mungkin angga cemburu dengan raffi, aku gak tau kalau semuanya akan seperti ini” ucap gigi yang meneteskan air mata, jesica mencoba menenangkan gigi dengan cara merangkulnya

“udah gi,,ini bukan salah lo kok”
“iyah ka gigi, ini semua bukan salah ka gigi, ini sudah takdir dari Allah kalau hubungan ka gigi sama a raffi harus melewati fase seperti ini” ucap nanas yang mencoba berpositif thinking dengan kejadian ini, sesaat kemudian dokter keluar dengan 2 perawat

“gimana dok keadaan temen saya?” tanya billy

“ada salah satu korban yang tidak bisa terselamatkan, tapi satu korban lagi dia mengalami penurunan kesadaran dan sekarang ia koma karna benturan dikepalanya yang sangat hebat tapi sudah kami tangani namun dia belum sadarkan diri” ucap dokter

“kalau boleh tau,,siapa korban yang meninggal dok?”

“korban yang meninggal adalah sodara yang bernama Angga” ucap dokter yang melegakan mereka,namun gigi sedikit kaget

“dan korban yang satu lagi yaitu sodara raffi akan kami pindahkan ke ruangan perawatan”

“baik dok terimakasih” ucap billy,,dokterpun pergi dan raffi dipindahkan ke ruang perawatan


**

@RuangPerawatan

“aa sadar dong a,,,disini nanas, a ayo bangun a,,,,aa gak boleh merem terus, a bangun a bangun....” ucap nanas nangis

“udah yah nass udah sabar-sabar....a raffi akan sadarkan diri ko kamu sabar yah, kita keluar dulu yah nenangin diri” ucap billy yang menenangkan nanas

( gigi hanya terfokus melihat raffi yang tak berdaya dan tak sadarkan diri dan gigi duduk di samping raffi )

“gi, lo gak papa kan?” tanya jesica

“gw gak papa jes, gw hanya menyesali kenapa dari masalah gw sama angga harus raffi yang menjadi korbannya, gw gak tega liat raffi lemah tak sadarkan diri, gw gak kuat jes gak kuat”

“sabar yah beb,,,gw yakin raffi akan segera sadar ko”

“bisa tinggalin gw sendiri disini gak jes?”

“baiklah gi” ucap jesica sembari keluar meninggalkan gigi didalam ruang perawatan

“hey raffi, aku yakin kamu mendengar suara aku sayang” ucap gigi yang tetes demi tetes airmatanya terjatuh dan memegang erat tangan raffi dengan sangat erat

“aku mau bercerita ke kamu, dulu aku pernah bertemu seorang pria dia sangat menyebalkan sekali karna telah mempermalukan aku, tapi dia sudah minta maaf dan aku sudah memaafkannya tapi hari berganti hari dia selalu membuatku bete dan kesal dengan ulahnya kepada aku, sampe aku bosan dengan permintaan maaf dia yang hampir setiap hari. Dan pada saat aku putus dengan pacarku dulu dia selalu ada dan membuatku sadar putus cinta itu bukan akhir dari segalanya dia pernah bilang gini ke aku “Allah memberikan takdir ini karna lo terlalu baik untuk dia dan 1 lagi yang harus lu percaya Allah telah mempersiapkan seseorang buat lo yang lebih baik yang akan membahagiakan lo, menjaga lo dan pantas untuk menjadi teman hidup lo” seperti itu dia bilang, dia berbicara seperti itu seakan-akan dia sendiri yang mengabulkan perkataan itu hari demi hari dia ada rasa kepadaku dan aku juga ada rasa ke dia karna perjuangannya sampai pada malam tadi dia melamar aku didepan orangtua aku, dia pria romantis, dan kita akan menikah setelah dia wisuda nanti. Dia sangat bahagia ketika aku bilang “calon suamiku” aku baru kali itu melihat dia sebahagia itu. Aku tidak menyangka dari pertemanan itu akan ada sebuah pernikahan. Aku sangat mencintainnya sangat menyayanginya yaa pria itu adalah kamu Raffi” ucap gigi senyum walaupun airmata dipipinya

“bangun ffi,,kamu harus bangun untuk mewujudkan rencana kita menikah, kita akan menikah, tinggal bersama berdua disebuah rumah, dan ada anak-anak kita nanti yang sangat lucu-lucu yang akan meramaikan rumah tangga kita, bangun sayang,,,,bangun,,,,” tangisan gigi pun pecah karna tidak ada perubahan dari raffi, gigi hanya bisa menunduk sambil memegang tangan raffi dengan sangat erat tiba-tiba ada gerakkan dijari raffi yang sedang dipegang gigi, gigi merasakan gerakan itu

“raffi,, tangan kamu bergerak..” ucap gigi, dan gigi melihat mata raffi terbuka sedikit demi sedikit

“raffi,,kamu sadar? Alhamdulillah,,dokter-dokter...” gigi segera memanggil dokter

**

( disaat dokter sedang memeriksa raffi semua keluarga sudah kumpul didalam ruang perawatan raffi )

“alhamdulillah pasien sudah sadarkan diri ini keajaiban, dengan benturan yang hebat dia sadar dengan sangat cepat namun jangan banyak diajak bicara dulu biarkan pasien beristirahat” ucap dokter

“baik dok, terimakasih dok” ucap papah raffi

“aa,,,” ucap mamah amy yang menghampiri raffi dan mengecup pipinya

“aa gak papa kan?” tanya mamah yang airmatanya menetes

“gak papa mah” jawab raffi sembari menghapus airmata mama

“mamah jangan nangis ah..aa gamau liat mamah nangis” ucap raffi, dan mamah langsung menghapus airmatanya

“untunglah kamu selamat nak, papah kaget mendengar kamu kecelakaan” ucap papah dan raffi hanya tersenyum dan pandangan raffi langsung tertuju ke arah gigi

“nagita...” panggil raffi pelan dan gigi menghampirinya dan duduk disampingnya

(semua orang meninggalkan ruangan untuk keluar karna mereka tau raffi ingin berbicara empat mata ke gigi)

“nagita...” raffi memegang tangan gigi dan mengecup tangannya

“aku takut jika aku tidak bisa bangun lagi, aku takut jika aku tidak bisa melihat wajahmu lagi senyumanmu lagi, takut tidak bisa mendengar suaramu lagi, aku takut jika aku tidak bisa menjagamu lagi, tapi sekarang aku tidak takut lagi,,karna ada suara kamu yang membangunkanku dari kegelapan yang ada dihadapanku tadi, kamu malaikat penyelamatku sayang” ucap raffi, gigi terharu dengan perkataan raffi dan memeluk raffi

“aku gak mau kehilangan orang yang aku sangat sayang, aku mau kamu selalu ada buat aku, menjagaku dengan ragamu” ucap gigi

“aku janji aku akan selalu menjaga kamu dan akan selalu ada disisimu gi”

“kamu janji?”

“aku janji sayang” ucap raffi dan gigi semakin erat memeluk raffi

**

( lusanya teman kampus raffi berdatangan silih berganti menjenguk raffi, sehingga waktu istirahat raffi sedikit dan hampir tidak ada, gigi yang selalu ada disamping raffi sedikit risih dengan kedatangan teman-teman raffi karna waktu istirahat raffi terbuang )

“teman-teman kamu sekarang sudah pada pulang, sekarang waktunya kamu istirahat yah,,kamu bobo” ucap gigi

“iyahh sayang, ada minum gak? Aku haus” ucap raffi, gigi mencari-cari minuman namun botol minuman yang ada habis

“yahh ffi habis...yaudah aku keluar dulu yah beli minum”
( gigi keluar untuk membeli minuman beberapa saat kemudian tyas datang ke ruang perawatan raffi untuk menjenguk raffi )

“hey raffi”

“eh tyas..”

“maaf yah gw baru bisa ngejenguk lo sekarang”

“gak apa-apa kok yas”

“kok sepi sih? Emang gak ada yang jagain lo?”

“ada ko gigi, tapi dia lagi keluar beli minum”

“oh, eh ini ada sedikit bingkisan buat lo”

“makasih yah yas”

“sama-sama ffi, oya gimana keadaan lo sekarang”

“yaa lumayan mendinganlah walaupun masih sedikit sakit dikepala dan pusing”

“bener kemaren lo sempet koma?”

“iyah, hehe tapi alhamdulillah gw sekarang sudah sadar dari koma”
(tiba-tiba ada suster yang mengantarkan makan siang untuk raffi)

“selamat siang ini ada makanan untuk pak raffi, dimakan yah pak” ucap suster

“iyah suster.. terimakasih” balas raffi

“sama-sama pak, baik saya permisi dulu”
(suster keluar kamar)

“oya berhubung sekarang sudah waktunya makan siang, gw suapin yah”

“hah? Gak usah yas..biar sama gw aja”

“gak papa..sama gw aja, lu kan lagi sakit, yaudah nih a”
( sebelum raffi membuka mulut tiba-tiba gigi datang dan melihat tyas akan menyuapi raffi, gigi dibuat kesal dengan kedatangan tyas )

“ssttooopppp” teriak gigi

“eh nagita” ucap tyas

“kamu ko belum tidur sih?kan kata dokter Kamu harus banyak istirahat” ucap gigi ke raffi

“tapi gi, raffi harus makan siang dulu” ucap tyas

“kamu ngapain tadi mau nyuapin raffi? sinih makanannya biar aku aja yang nyuapin raffi” jawab gigi ke tyas

“gigi jangan gitu ah” ucap raffi pelan

“kamu ngapain sih jengukin raffi jam segini? Ini kan waktunya raffi buat istirahat, mau membuang waktu istirahat raffi? kenapa tadi tidak bareng aja sama temen-temen kampus? Kenapa hanya sendirian kesini? Trus mau nyuapin raffi lagi, Apa kamu mau.......” ucapan gigi terpotong dengan perkataan raffi

“gigi udah,,!! Tyas maafin gigi yah”

“gak apa-apa ko ffi, mungkin benar kata gigi, gw datang diwaktu yang salah, dan gw ngeganggu waktu istirahat lo, gw minta maaf yaudah gw pamit yah ffi cepat sembuh aja buat lo” ucap tyas sembari keluar kamar perawatan

“nah,,sekarang kamu makan dulu yah,,,aku suapin”

“kamu kenapa sih, tadi sikap kamu gitu banget ke tyas? Niat tyas kan baik mau jengukin aku, kamu kayak anak kecil tau gak, aku tau ini waktu istirahat aku, seengganya kamu hargai orang yang berniat baik ngejenguk aku walaupun itu diwaktu istirahat aku, aku gak suka dengan sikap kamu yang berlebihan seperti tadi” ucap raffi yang agak keras ke gigi



“aku hanya ingin kamu beristirahat, aku gak mau waktu istirahat kamu terbuang, aku gak mau sakit kamu menjadi parah karna banyaknya orang yang jengukin kamu diwaktu istirahat kamu dan istirahat kamu terganggu, aku hanya ingin memberikan kenyamanan buat kamu tapi ternyata yang aku lakuin itu salah, maafin aku” gigi mulai menangis

“kamu kenapa menangis?” tanya raffi lembut

“kalau perhatian aku ke kamu salah, mungkin aku belum bisa memenuhi syarat sebagai calon istri kamu” jawab gigi

“hey,,kok kamu ngomongnya gitu, yaudah aku minta maaf. Aku juga sama, Mungkin ini salah aku juga kurang bisa mengartikan perhatian kamu. Dan aku juga belum bisa memenuhi syarat sebagai calon suami kamu kan? Maafin aku yah sayang” ucap raffi sembari memeluk gigi

“sudah yah,,jangan nagis lagi” raffi menghapus airmata gigi

“senyumnya mana?” tanya raffi, gigi pun tersenyum manis



“nah gitu dong,,,senyuman kamu mampu menetralkan rasa sakit aku hehee”

“dasar, yaudah sekarang kamu makan siang habis itu tidur yah, aku suapin kamu”

“iyah sayangku”

“yaudah a”
( gigi menyuapi raffi suap demi suap )

“sinih sendoknya” ucap raffi

“buat apa?” tanya gigi, gigi pun memberikan sendok keraffi dan raffi mengambil makanan dengan sendok itu

“sekarang kamu a”
( raffi ternyata mau menyuapi gigi )

“nah gitu, jadi kita makan bareng” ucap raffi




**

( sore harinya keluarga gigi datang menjenguk raffi dan ada gusti juga disitu namun raffi sedang tidur dia sedang beristirahat )

“assalammualaikum..” ucap papah gigi

“walaikumsallam..” jawab gigi

“gimana gi keadaan raffi?” tanya mamah

“syyuutt,,,dia baru tidur mah, keadaannya cukup baik kata dokter”

“syukur alhamdulillah”

“mbak gigi belum pulang dari kemaren?” tanya chacha

“udah semalem trus pagi kesini lagi gantian sama orangtua raffi jagain raffi”

“ko aku gak liat mbak gigi pulang?”

“kamu pas mbak mu datang sudah tidur, saat mbak mu pergi lagi kamu belum bangun” jawab mamah

“kebo sih lo” ucap gigi ke chacha

“yyeee mbak gigi tuh yang kebo”

“eh udah-udah kenapa jadi ribut sih? Entar raffi bangun lagi” omel mamah

“kayaknya gigi sayang banget  sama raffi, buktinya sampe rela pulang larut malam trus pagi-paginya kesini lagi” ucap gusti, gigi hanya tersenyum

“namanya juga pasangan yang mau nikah bawaanya pengen nempel terus yah gi?” balas papah

“ish si papah bisa aja ngeledek”

(tiba-tiba raffi terbangun dari tidurnya)

“eh ada om tante..”

“tuh kan kalian sih berisik aja, raffi jadi terbangunkan maafin mereka yah ffi,, tidur kamu jadi terganggu” ucap mamah

“gak apa-apa kok tante”

“jangan panggil tante ah, panggil mamah aja kan udah mau jadi mantu mamah, hehe”

“sama ke papah juga jangan panggil om, panggil papah aja”

“hehe iyah mah.pah.” ucap raffi

“gimana ffi kabarnya?” tanya papah

“masih agak sakit dan pusing saja pah sama sakit badan paling”

“dokter tadi mendiagnosa apa?”

“perdarahan ringan dikepala pah” jawab gigi

“cepet sembuh ffi, gigi tuh udah gak sabar buat dipinang lo” ucap gusti

“ih gusti..ledekin gw mulu deh” balas gigi kesel sambil mukul gusti
( suasana pun menjadi cair dan harmonis )


**

( hari berganti hari keadaan raffi pun mulai membaik dan balutan perban dikepalanya sudah diganti dengan perban kecil )

“syukur deh kamu besok sudah boleh pulang” ucap gigi senyum




“iyah alhamdulillah,,kangen juga sama suasana rumah” balas raffi

“kalau kamu sudah sehat nanti, pokoknya kita harus hunting cincin sama baju pengantin, kan bentar lagi kamu wisuda”




“hehee iyah sayang,,,udah gak sabar yah nikah sama aku?”

“dih, engga,, takutnya kan kalau dinanti-nanti jadi keteteran kitanya”

“iyah deh iyah,,,aku yang gak sabar nikah sama kamu hehe”

“wwoooo dsar”

(sesaat kemudian keluarga raffi datang)

“aa.............aku kangen a raffi dirumah” ucap nanas

“alhamdulillah yah a kalau aa besok pulang” lanjut mamah

“aa juga udah gak sabar pengen cepet kerumah, eh ko mamah udah tau”

“kan gigi yang kasih kabar aa pulang besok”

“calon istri aa itu emang si pemberi kabar baik” ucap nanas

“hehee si om bisa aja” balas gigi

**

( keesokkan harinya raffi pulang ke rumah )

@Home

( raffi keluar dari mobil dan dituntun jalan oleh gigi, dan didepan pintu ternyata sudah ada spanduk bertuliskan “selamat datang kembali a Raffi” pada saat pintu dibuka ada nanas yang pegang terompet )

“selamat pulang aa ku tersayang...” ucap nanas

“selamat pulang calon kaka ipar hahaa”

“wahhaha ada si billy juga..”

“ayoo a masuk..” ucap mamah
(gigi menuntun raffi sampai ke kamarnya raffi dan gigi juga dengan perlahan membaringkan raffi di tempat tidur)

“gimana a rasanya tiduran dikamar sendiri lagi?” tanya nanas

“ya senenglah..” jawab raffi

“apalagi kalau sitemenin nagita disisinya haha” timpal billy

“iyah bener, si aa juga kan sembuhnya cepat karna ka gigi yang rawat ciee...” lanjut nanas

“apaan sih kalian” ucap raffi

“yaudah kamu istirahat dulu yah,,aku mau pulang dulu” ucap gigi

“eh jangan dulu entar aja, tunggu aku tidur dulu baru kamu boleh pulang”

“yampun kayak anak kecil aja”

“gak apa-apa,,itung itung belajar boboin anak nanti hehe”

“cciiiiieeee,,,,yang mau nikah” ucap billy nanas, gigi pun tersipu malu

**

@Rumah Gigi

( gigi sedang berada dikamar dia sedang searching-searching cincin pernikahan yang unik untuk dijadikan contoh cincin pernikahannya nanti )

“waahhh ini lucu,,raffi suka gak yah?? Eh ini juga bagus..yang ini apalagi,,,haduhh jadi bingung”

“gigi..” panggil mamah yang tiba-tiba masuk ke kamar gigi

“eh mamah...kenapa mah?”

“mamah mau kasih kamu sesuatu”

“apa mah?”
(mamah membuka kotak kecil yang dibawanya)

“ini ada gelang, gelang ini nenek kamu yang kasih ke mamah sebelum mamah nikah, kata nenek mamah harus pake gelang ini dihari pernikahan mamah nanti dan setelah mamah menikah dan punya anak perempuan pertama gelang ini harus dikasih ke anak perempuan pertama mamah yang akan menikah untuk dipake juga dihari pernikahannya”

“gelangnya bagusmah gigi suka, nanti bakal gigi pake”

“mamah gak nyangka putri mamah sebentar lagi akan menikah, rasanya baru saja kemarin mamah ngelahirin kamu eh sekarang kamu udah mau nikah” mamah mulai berkaca-kaca

“pesan mamah,,,jadilah istri yang baik, yang nurut dengan suami, kalau memutuskan sesuatu harus ada restu suami,karna surganya istri ada disuami”

“iyahh mah, insya Allah gigi akan ingat kata-kata mamah dan menjadi istri yang baik”

“dan 1 lagi, gelang ini kamu jaga yah,,,sampai kamu punya anak perempuan yang akan menikah nanti gelang ini bisa dikasih untuk dipake di hari pernikahannya, jaga baik-baik yah gi”

“iyah mah,,,gigi akan jaga gelang ini..” ucap gigi, merekapun berpelukan

**

( besoknya raffi sudah ada didepan rumah gigi untuk menjemput gigi, yaa planing mereka hari ini yaitu untuk membeli cincin kawin dan pesan baju pengantin untuk pernikahan mereka nanti )

“kamu sudah sarapan kan?” tanya gigi ke raffi

“sudah sayang...”

“kamu masih lemes gak?”

“udah engga”

“benerr????”

“iyah sayang..aku malah semangat mau cari cincin sama baju pengantin”

“yaudah ayo jalanin mobilnya”

“yuk”


(mobil pun jalan menuju ketempat yang akan mereka tuju)

#BERSAMBUNG

( makasih yang udah baca utu komentarnya silahkan ke @akumimin :D )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar