(
sehabis kuliah Raffi langsung menuju ke rumah Jesica untuk menjemput Gigi,
diperjalanan kesana ada Angga mantan Gigi yang mengikuti Raffi dengan mobil, Raffi
tidak ada curiga dengan mobil itu, namun setelah mobil itu mendekat ke samping Raffi,
Raffi sesekali menengok ke arah mobil itu dan mulai curiga )
“inilah
saatnya, mati lo Raffi” ucap Angga yang membanting setirnya ke arah kiri dan
menabrak motor Raffi sehingga Raffi kehilangan kendali dan terjatuh dan helmetnya
terlepas sehingga kepala Raffi membentur aspal dan tak sadarkan diri.
“hahahaa
mampus lo haha” ucap angga yang tatapannya terfokus ke belakang melihat raffi
dan dia tidak tau kalau didepannya ada pertigaan jalan dan pada saat mobil dia
melintas pertigaan jalan ada mobil truk diarah kanan yang sangat ngebut dan
akhirnya “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” truk itu menabrak mobil angga sehingga
mobil angga berguling berkali dan meledak hingga terbakar.
**
(
dirumah jesica, gigi mendapatkan kabar tentang raffi kecelakaan dari billy dan
gigi pun segera ke rumah sakit bersama jesica )
@RumahSakit
( di
RS sudah ada billy dan nanas yang menunggu kabar raffi yang sedang ditangani
dokter )
“nas,,kamu
sabar yah,, a raffi bakal baik-baik aja kok gak kenapa-napa” ucap billy yang
mencoba menenangkan syahnaz, dan beberapa saat kemudian gigi datang bersama
jesica dan menghampiri billy
“billy,,gimana
keadaan raffi?” tanya gigi dengan wajah panik
“raffi...raffi
sedang ditangani dokter gi”
“bagaimana
kecelakaan itu terjadi bil?” tanya jesica
“menurut
polisi tadi ada saksi mata yang melihat kalau motor raffi sengaja ditabrak dari
samping oleh sipengendara mobil sampai raffi terjatuh dan kepalanya kebentur
aspal dan mobil yang menabrak raffi juga ikut tertabrak oleh truk dan sekarang
dari kecelakaan itu ada dua korban yaitu raffi dan si pengendara mobil itu yang
bernama angga”
“apah
angga?” tanya gigi kaget
“angga
bil??” tanya jesica
“iyah
angga, kalian kenal siapa dia?”
“angga,,,angga
itu mantan gw bil”
“apah?”
tanya billy kaget
“jadi
orang yang menabrak a raffi itu mantannya ka gigi?” tanya syahnaz
“iyah
naz, dulu aku putus dari angga karna dia selingkuh, tapi setelah dia putus
dengan selingkuhannya dia berusaha ingin balik lagi sama aku disaat raffi
sekarang dekat dengan aku, dan mungkin angga cemburu dengan raffi, aku gak tau
kalau semuanya akan seperti ini” ucap gigi yang meneteskan air mata, jesica
mencoba menenangkan gigi dengan cara merangkulnya
“udah
gi,,ini bukan salah lo kok”
“iyah
ka gigi, ini semua bukan salah ka gigi, ini sudah takdir dari Allah kalau
hubungan ka gigi sama a raffi harus melewati fase seperti ini” ucap nanas yang
mencoba berpositif thinking dengan kejadian ini, sesaat kemudian dokter keluar
dengan 2 perawat
“gimana
dok keadaan temen saya?” tanya billy
“ada
salah satu korban yang tidak bisa terselamatkan, tapi satu korban lagi dia
mengalami penurunan kesadaran dan sekarang ia koma karna benturan dikepalanya yang
sangat hebat tapi sudah kami tangani namun dia belum sadarkan diri” ucap dokter
“kalau
boleh tau,,siapa korban yang meninggal dok?”
“korban
yang meninggal adalah sodara yang bernama Angga” ucap dokter yang melegakan
mereka,namun gigi sedikit kaget
“dan
korban yang satu lagi yaitu sodara raffi akan kami pindahkan ke ruangan
perawatan”
“baik
dok terimakasih” ucap billy,,dokterpun pergi dan raffi dipindahkan ke ruang
perawatan
**
@RuangPerawatan
“aa
sadar dong a,,,disini nanas, a ayo bangun a,,,,aa gak boleh merem terus, a
bangun a bangun....” ucap nanas nangis
“udah
yah nass udah sabar-sabar....a raffi akan sadarkan diri ko kamu sabar yah, kita
keluar dulu yah nenangin diri” ucap billy yang menenangkan nanas
(
gigi hanya terfokus melihat raffi yang tak berdaya dan tak sadarkan diri dan
gigi duduk di samping raffi )
“gi,
lo gak papa kan?” tanya jesica
“gw
gak papa jes, gw hanya menyesali kenapa dari masalah gw sama angga harus raffi
yang menjadi korbannya, gw gak tega liat raffi lemah tak sadarkan diri, gw gak
kuat jes gak kuat”
“sabar
yah beb,,,gw yakin raffi akan segera sadar ko”
“bisa
tinggalin gw sendiri disini gak jes?”
“baiklah
gi” ucap jesica sembari keluar meninggalkan gigi didalam ruang perawatan
“hey
raffi, aku yakin kamu mendengar suara aku sayang” ucap gigi yang tetes demi
tetes airmatanya terjatuh dan memegang erat tangan raffi dengan sangat erat
“aku
mau bercerita ke kamu, dulu aku pernah bertemu seorang pria dia sangat
menyebalkan sekali karna telah mempermalukan aku, tapi dia sudah minta maaf dan
aku sudah memaafkannya tapi hari berganti hari dia selalu membuatku bete dan
kesal dengan ulahnya kepada aku, sampe aku bosan dengan permintaan maaf dia
yang hampir setiap hari. Dan pada saat aku putus dengan pacarku dulu dia selalu
ada dan membuatku sadar putus cinta itu bukan akhir dari segalanya dia pernah
bilang gini ke aku “Allah memberikan takdir ini karna lo terlalu
baik untuk dia dan 1 lagi yang harus lu percaya Allah telah mempersiapkan
seseorang buat lo yang lebih baik yang akan membahagiakan lo, menjaga lo dan
pantas untuk menjadi teman hidup lo” seperti itu dia bilang, dia berbicara seperti itu seakan-akan dia
sendiri yang mengabulkan perkataan itu hari demi hari dia ada rasa kepadaku dan
aku juga ada rasa ke dia karna perjuangannya sampai pada malam tadi dia melamar
aku didepan orangtua aku, dia pria romantis, dan kita akan menikah setelah dia
wisuda nanti. Dia sangat bahagia ketika aku bilang “calon suamiku” aku baru
kali itu melihat dia sebahagia itu. Aku tidak menyangka dari pertemanan itu
akan ada sebuah pernikahan. Aku sangat mencintainnya sangat menyayanginya yaa
pria itu adalah kamu Raffi” ucap gigi senyum walaupun airmata dipipinya
“bangun
ffi,,kamu harus bangun untuk mewujudkan rencana kita menikah, kita akan
menikah, tinggal bersama berdua disebuah rumah, dan ada anak-anak kita nanti
yang sangat lucu-lucu yang akan meramaikan rumah tangga kita, bangun
sayang,,,,bangun,,,,” tangisan gigi pun pecah karna tidak ada perubahan dari
raffi, gigi hanya bisa menunduk sambil memegang tangan raffi dengan sangat erat
tiba-tiba ada gerakkan dijari raffi yang sedang dipegang gigi, gigi merasakan
gerakan itu
“raffi,,
tangan kamu bergerak..” ucap gigi, dan gigi melihat mata raffi terbuka sedikit
demi sedikit
“raffi,,kamu
sadar? Alhamdulillah,,dokter-dokter...” gigi segera memanggil dokter
**
(
disaat dokter sedang memeriksa raffi semua keluarga sudah kumpul didalam ruang
perawatan raffi )
“alhamdulillah
pasien sudah sadarkan diri ini keajaiban, dengan benturan yang hebat dia sadar
dengan sangat cepat namun jangan banyak diajak bicara dulu biarkan pasien
beristirahat” ucap dokter
“baik
dok, terimakasih dok” ucap papah raffi
“aa,,,”
ucap mamah amy yang menghampiri raffi dan mengecup pipinya
“aa
gak papa kan?” tanya mamah yang airmatanya menetes
“gak
papa mah” jawab raffi sembari menghapus airmata mama
“mamah
jangan nangis ah..aa gamau liat mamah nangis” ucap raffi, dan mamah langsung
menghapus airmatanya
“untunglah
kamu selamat nak, papah kaget mendengar kamu kecelakaan” ucap papah dan raffi
hanya tersenyum dan pandangan raffi langsung tertuju ke arah gigi
“nagita...”
panggil raffi pelan dan gigi menghampirinya dan duduk disampingnya
(semua
orang meninggalkan ruangan untuk keluar karna mereka tau raffi ingin berbicara
empat mata ke gigi)
“nagita...”
raffi memegang tangan gigi dan mengecup tangannya
“aku
takut jika aku tidak bisa bangun lagi, aku takut jika aku tidak bisa melihat
wajahmu lagi senyumanmu lagi, takut tidak bisa mendengar suaramu lagi, aku
takut jika aku tidak bisa menjagamu lagi, tapi sekarang aku tidak takut
lagi,,karna ada suara kamu yang membangunkanku dari kegelapan yang ada
dihadapanku tadi, kamu malaikat penyelamatku sayang” ucap raffi, gigi terharu
dengan perkataan raffi dan memeluk raffi
“aku
gak mau kehilangan orang yang aku sangat sayang, aku mau kamu selalu ada buat
aku, menjagaku dengan ragamu” ucap gigi
“aku
janji aku akan selalu menjaga kamu dan akan selalu ada disisimu gi”
“kamu
janji?”
“aku
janji sayang” ucap raffi dan gigi semakin erat memeluk raffi
**
(
lusanya teman kampus raffi berdatangan silih berganti menjenguk raffi, sehingga
waktu istirahat raffi sedikit dan hampir tidak ada, gigi yang selalu ada
disamping raffi sedikit risih dengan kedatangan teman-teman raffi karna waktu
istirahat raffi terbuang )
“teman-teman
kamu sekarang sudah pada pulang, sekarang waktunya kamu istirahat yah,,kamu
bobo” ucap gigi
“iyahh
sayang, ada minum gak? Aku haus” ucap raffi, gigi mencari-cari minuman namun
botol minuman yang ada habis
“yahh
ffi habis...yaudah aku keluar dulu yah beli minum”
(
gigi keluar untuk membeli minuman beberapa saat kemudian tyas datang ke ruang
perawatan raffi untuk menjenguk raffi )
“hey
raffi”
“eh
tyas..”
“maaf
yah gw baru bisa ngejenguk lo sekarang”
“gak
apa-apa kok yas”
“kok
sepi sih? Emang gak ada yang jagain lo?”
“ada
ko gigi, tapi dia lagi keluar beli minum”
“oh,
eh ini ada sedikit bingkisan buat lo”
“makasih
yah yas”
“sama-sama
ffi, oya gimana keadaan lo sekarang”
“yaa
lumayan mendinganlah walaupun masih sedikit sakit dikepala dan pusing”
“bener
kemaren lo sempet koma?”
“iyah,
hehe tapi alhamdulillah gw sekarang sudah sadar dari koma”
(tiba-tiba
ada suster yang mengantarkan makan siang untuk raffi)
“selamat
siang ini ada makanan untuk pak raffi, dimakan yah pak” ucap suster
“iyah
suster.. terimakasih” balas raffi
“sama-sama
pak, baik saya permisi dulu”
(suster
keluar kamar)
“oya
berhubung sekarang sudah waktunya makan siang, gw suapin yah”
“hah?
Gak usah yas..biar sama gw aja”
“gak
papa..sama gw aja, lu kan lagi sakit, yaudah nih a”
(
sebelum raffi membuka mulut tiba-tiba gigi datang dan melihat tyas akan
menyuapi raffi, gigi dibuat kesal dengan kedatangan tyas )
“ssttooopppp”
teriak gigi
“eh
nagita” ucap tyas
“kamu
ko belum tidur sih?kan kata dokter Kamu harus banyak istirahat” ucap gigi ke
raffi
“tapi
gi, raffi harus makan siang dulu” ucap tyas
“kamu
ngapain tadi mau nyuapin raffi? sinih makanannya biar aku aja yang nyuapin
raffi” jawab gigi ke tyas
“gigi
jangan gitu ah” ucap raffi pelan
“kamu
ngapain sih jengukin raffi jam segini? Ini kan waktunya raffi buat istirahat, mau
membuang waktu istirahat raffi? kenapa tadi tidak bareng aja sama temen-temen
kampus? Kenapa hanya sendirian kesini? Trus mau nyuapin raffi lagi, Apa kamu
mau.......” ucapan gigi terpotong dengan perkataan raffi
“gigi
udah,,!! Tyas maafin gigi yah”
“gak
apa-apa ko ffi, mungkin benar kata gigi, gw datang diwaktu yang salah, dan gw
ngeganggu waktu istirahat lo, gw minta maaf yaudah gw pamit yah ffi cepat
sembuh aja buat lo” ucap tyas sembari keluar kamar perawatan
“nah,,sekarang
kamu makan dulu yah,,,aku suapin”
“kamu
kenapa sih, tadi sikap kamu gitu banget ke tyas? Niat tyas kan baik mau
jengukin aku, kamu kayak anak kecil tau gak, aku tau ini waktu istirahat aku,
seengganya kamu hargai orang yang berniat baik ngejenguk aku walaupun itu
diwaktu istirahat aku, aku gak suka dengan sikap kamu yang berlebihan seperti
tadi” ucap raffi yang agak keras ke gigi
“aku
hanya ingin kamu beristirahat, aku gak mau waktu istirahat kamu terbuang, aku
gak mau sakit kamu menjadi parah karna banyaknya orang yang jengukin kamu
diwaktu istirahat kamu dan istirahat kamu terganggu, aku hanya ingin memberikan
kenyamanan buat kamu tapi ternyata yang aku lakuin itu salah, maafin aku” gigi
mulai menangis
“kamu
kenapa menangis?” tanya raffi lembut
“kalau
perhatian aku ke kamu salah, mungkin aku belum bisa memenuhi syarat sebagai
calon istri kamu” jawab gigi
“hey,,kok
kamu ngomongnya gitu, yaudah aku minta maaf. Aku juga sama, Mungkin ini salah
aku juga kurang bisa mengartikan perhatian kamu. Dan aku juga belum bisa
memenuhi syarat sebagai calon suami kamu kan? Maafin aku yah sayang” ucap raffi
sembari memeluk gigi
“sudah
yah,,jangan nagis lagi” raffi menghapus airmata gigi
“senyumnya
mana?” tanya raffi, gigi pun tersenyum manis
“nah
gitu dong,,,senyuman kamu mampu menetralkan rasa sakit aku hehee”
“dasar,
yaudah sekarang kamu makan siang habis itu tidur yah, aku suapin kamu”
“iyah
sayangku”
“yaudah
a”
(
gigi menyuapi raffi suap demi suap )
“sinih
sendoknya” ucap raffi
“buat
apa?” tanya gigi, gigi pun memberikan sendok keraffi dan raffi mengambil
makanan dengan sendok itu
“sekarang
kamu a”
(
raffi ternyata mau menyuapi gigi )
“nah
gitu, jadi kita makan bareng” ucap raffi
**
(
sore harinya keluarga gigi datang menjenguk raffi dan ada gusti juga disitu
namun raffi sedang tidur dia sedang beristirahat )
“assalammualaikum..”
ucap papah gigi
“walaikumsallam..”
jawab gigi
“gimana
gi keadaan raffi?” tanya mamah
“syyuutt,,,dia
baru tidur mah, keadaannya cukup baik kata dokter”
“syukur
alhamdulillah”
“mbak
gigi belum pulang dari kemaren?” tanya chacha
“udah
semalem trus pagi kesini lagi gantian sama orangtua raffi jagain raffi”
“ko
aku gak liat mbak gigi pulang?”
“kamu
pas mbak mu datang sudah tidur, saat mbak mu pergi lagi kamu belum bangun”
jawab mamah
“kebo
sih lo” ucap gigi ke chacha
“yyeee
mbak gigi tuh yang kebo”
“eh
udah-udah kenapa jadi ribut sih? Entar raffi bangun lagi” omel mamah
“kayaknya
gigi sayang banget sama raffi, buktinya
sampe rela pulang larut malam trus pagi-paginya kesini lagi” ucap gusti, gigi
hanya tersenyum
“namanya
juga pasangan yang mau nikah bawaanya pengen nempel terus yah gi?” balas papah
“ish
si papah bisa aja ngeledek”
(tiba-tiba
raffi terbangun dari tidurnya)
“eh
ada om tante..”
“tuh
kan kalian sih berisik aja, raffi jadi terbangunkan maafin mereka yah ffi,, tidur
kamu jadi terganggu” ucap mamah
“gak
apa-apa kok tante”
“jangan
panggil tante ah, panggil mamah aja kan udah mau jadi mantu mamah, hehe”
“sama
ke papah juga jangan panggil om, panggil papah aja”
“hehe
iyah mah.pah.” ucap raffi
“gimana
ffi kabarnya?” tanya papah
“masih
agak sakit dan pusing saja pah sama sakit badan paling”
“dokter
tadi mendiagnosa apa?”
“perdarahan
ringan dikepala pah” jawab gigi
“cepet
sembuh ffi, gigi tuh udah gak sabar buat dipinang lo” ucap gusti
“ih
gusti..ledekin gw mulu deh” balas gigi kesel sambil mukul gusti
(
suasana pun menjadi cair dan harmonis )
**
(
hari berganti hari keadaan raffi pun mulai membaik dan balutan perban
dikepalanya sudah diganti dengan perban kecil )
“syukur
deh kamu besok sudah boleh pulang” ucap gigi senyum
“iyah
alhamdulillah,,kangen juga sama suasana rumah” balas raffi
“kalau
kamu sudah sehat nanti, pokoknya kita harus hunting cincin sama baju pengantin,
kan bentar lagi kamu wisuda”
“hehee
iyah sayang,,,udah gak sabar yah nikah sama aku?”
“dih,
engga,, takutnya kan kalau dinanti-nanti jadi keteteran kitanya”
“iyah
deh iyah,,,aku yang gak sabar nikah sama kamu hehe”
“wwoooo
dsar”
(sesaat
kemudian keluarga raffi datang)
“aa.............aku
kangen a raffi dirumah” ucap nanas
“alhamdulillah
yah a kalau aa besok pulang” lanjut mamah
“aa
juga udah gak sabar pengen cepet kerumah, eh ko mamah udah tau”
“kan
gigi yang kasih kabar aa pulang besok”
“calon
istri aa itu emang si pemberi kabar baik” ucap nanas
“hehee
si om bisa aja” balas gigi
**
( keesokkan
harinya raffi pulang ke rumah )
@Home
(
raffi keluar dari mobil dan dituntun jalan oleh gigi, dan didepan pintu ternyata
sudah ada spanduk bertuliskan “selamat datang kembali a Raffi” pada saat pintu
dibuka ada nanas yang pegang terompet )
“selamat
pulang aa ku tersayang...” ucap nanas
“selamat
pulang calon kaka ipar hahaa”
“wahhaha
ada si billy juga..”
“ayoo
a masuk..” ucap mamah
(gigi
menuntun raffi sampai ke kamarnya raffi dan gigi juga dengan perlahan
membaringkan raffi di tempat tidur)
“gimana
a rasanya tiduran dikamar sendiri lagi?” tanya nanas
“ya
senenglah..” jawab raffi
“apalagi
kalau sitemenin nagita disisinya haha” timpal billy
“iyah
bener, si aa juga kan sembuhnya cepat karna ka gigi yang rawat ciee...” lanjut
nanas
“apaan
sih kalian” ucap raffi
“yaudah
kamu istirahat dulu yah,,aku mau pulang dulu” ucap gigi
“eh
jangan dulu entar aja, tunggu aku tidur dulu baru kamu boleh pulang”
“yampun
kayak anak kecil aja”
“gak
apa-apa,,itung itung belajar boboin anak nanti hehe”
“cciiiiieeee,,,,yang
mau nikah” ucap billy nanas, gigi pun tersipu malu
**
@Rumah
Gigi
(
gigi sedang berada dikamar dia sedang searching-searching cincin pernikahan
yang unik untuk dijadikan contoh cincin pernikahannya nanti )
“waahhh
ini lucu,,raffi suka gak yah?? Eh ini juga bagus..yang ini apalagi,,,haduhh
jadi bingung”
“gigi..”
panggil mamah yang tiba-tiba masuk ke kamar gigi
“eh
mamah...kenapa mah?”
“mamah
mau kasih kamu sesuatu”
“apa
mah?”
(mamah
membuka kotak kecil yang dibawanya)
“ini
ada gelang, gelang ini nenek kamu yang kasih ke mamah sebelum mamah nikah, kata
nenek mamah harus pake gelang ini dihari pernikahan mamah nanti dan setelah
mamah menikah dan punya anak perempuan pertama gelang ini harus dikasih ke anak
perempuan pertama mamah yang akan menikah untuk dipake juga dihari
pernikahannya”
“gelangnya
bagusmah gigi suka, nanti bakal gigi pake”
“mamah
gak nyangka putri mamah sebentar lagi akan menikah, rasanya baru saja kemarin
mamah ngelahirin kamu eh sekarang kamu udah mau nikah” mamah mulai berkaca-kaca
“pesan
mamah,,,jadilah istri yang baik, yang nurut dengan suami, kalau memutuskan
sesuatu harus ada restu suami,karna surganya istri ada disuami”
“iyahh
mah, insya Allah gigi akan ingat kata-kata mamah dan menjadi istri yang baik”
“dan
1 lagi, gelang ini kamu jaga yah,,,sampai kamu punya anak perempuan yang akan
menikah nanti gelang ini bisa dikasih untuk dipake di hari pernikahannya, jaga
baik-baik yah gi”
“iyah
mah,,,gigi akan jaga gelang ini..” ucap gigi, merekapun berpelukan
**
(
besoknya raffi sudah ada didepan rumah gigi untuk menjemput gigi, yaa planing
mereka hari ini yaitu untuk membeli cincin kawin dan pesan baju pengantin untuk
pernikahan mereka nanti )
“kamu
sudah sarapan kan?” tanya gigi ke raffi
“sudah
sayang...”
“kamu
masih lemes gak?”
“udah
engga”
“benerr????”
“iyah
sayang..aku
malah semangat mau cari cincin sama baju pengantin”
“yaudah
ayo jalanin mobilnya”
“yuk”
(mobil
pun jalan menuju ketempat yang akan mereka tuju)
#BERSAMBUNG
( makasih yang udah baca utu komentarnya silahkan ke @akumimin :D )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar